Partai Demokrat Minta Polisi Tak Bertindak Berlebihan Kepada Demonstran
ANGGOTA DPR RI dari Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta Polri tak bertindak berlebihan saat menangani massa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa atau demonstran.
Hinca mengatakan hal tersebut guna merespon hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI).
"Orang boleh bilang bahwa iya, polisi harus keras terhadap demonstran, ya betul, karena tugas polisi menjaga. Tapi jangan sampai kemudian berlebihan," ujar Hinca dalam konferensi pers virtual, Minggu (25/10/2020).
Menurut Hinca, polri tak perlu mengkriminalisasi atau menangkap ketika pemikiran demonstran sendiri belum sempat disampaikan. Hinca menegaskan, ruang demokrasi merupakan pilihan terbaik Indonesia yang perlu dirawat bersama.
Apalagi, sistem demokrasi yang ada saat ini didapatkan dengan cara susah payah pada 1998 yang ditandai dengan berakhirnya pemerintahan rezim Orde Baru. Karena itu, Hinca berharap Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan upaya demokratisasi yang dibangun presiden sebelumnya.
"Kita berharap Presiden Jokowi terus-menerus melanjutkan upaya dari Presiden sebelum-sebelumnya, bahwa demokrasi itu pilihan kita bersama untuk ke depan," kata dia.
Sebelumnya, dalam survei nasional IPI menyebutkan 19,8 persen responden sangat setuju dengan pendapat aparat semakin semena-mena terhadap warga yang berbeda pandangan politiknya dengan penguasa. Selain itu, 37,9 persen juga agak setuju dengan pendapat tersebut.
Kemudian 31,8 persen responden kurang setuju, 4,7 persen reponden menyatakan tidak setuju sama sekali, dan 5,8 persen responden lainnya tidak jawab atau tidak tahu (TJ/TT).
Adapun survei ini digelar 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sementara, margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Belum ada Komentar untuk "Partai Demokrat Minta Polisi Tak Bertindak Berlebihan Kepada Demonstran"
Posting Komentar