Pemprov DKI Ditantang Berani Tegas Tertibkan Acara Rizieq Shihab



KEPULANGAN imam besar FPI Habib Rizieq Syihab membuat sejumlah kerumunan terus terjadi di Jakarta. Padahal, kerumunan menjadi kegiatan yang dilarang selama penanganan masa pandemi corona. 

Melihat hal itu, anggota DPRD DKI Fraksi PSI Anggara Wicitra menilai Pemprov DKI harus tegas menegakkan aturan selama PSBB transisi ini. 

"Kalau memang Pemprov dan Gubernur betul-betul mau melindungi dan menjaga kesehatan warga DKI dari COVID-19, harus punya keberanian dan ketegasan dalam menegakkan aturan. Jangan tebang pilih," ujar Anggara di Jakarta, Jumat (13/11). 

Dia meminta Pemprov DKI tegas mengambil sikap pada acara yang berpotensi kerumunan. Jangan sampai aturan yang dibuat malah terkesan tebang pilih untuk kalangan tertentu. 

"Kalau acara yang mengundang kerumunan dan berpotensi menyebabkan penularan yang masif harus berani untuk mengambil tindakan untuk kepentingan bersama. Jangan seolah diam karena mungkin punya kepentingan lain dan abai terhadap kepentingan yang lebih besar," tuturnya. 

Dia pun meminta Pemprov melalui jajaran Dinas Kesehatan melakukan langkah inisiatif pada kerumunan yang terlanjur terjadi. Misalnya melalui tracing kontak yang masif. 

"Untuk kepentingan bersama, untuk kesehatan kita semua. Harus nya ada langkah penanganan yang jelas. Kita tunggu aja inisiatif penanganan seperti apa yang akan di lakukan oleh Dinkes dan jajaran Pemprov yang lain," tegasnya. 

Sejak kepulangan Rizieq, sejumlah kerumunan memang terus terjadi. Mulai dari penjemputannya di Bandara Soekarno-Hatta hingga massa yang memadati kediamannya di Petamburan. Bahkan sejumlah tokoh juga melakukan kunjungan. 

Belum lewat masa karantina 14 hari sejak kepulangannya dari Arab Saudi, Rizieq juga sudah mulai menghadiri berbagai acara, seperti Maulid Nabi di Tebet pagi tadi. Juga pernikahan putri keempatnya Najwa Syihab yang rencananya akan digelar besok, 14 November.

Belum ada Komentar untuk "Pemprov DKI Ditantang Berani Tegas Tertibkan Acara Rizieq Shihab"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel