Said Aqil Siroj: Silakan Belajar ke Arab, Bawa Ilmu, Jangan Budayanya
Salah satunya adalah ke negara Timur Tengah, yakni Arab. Namun, ia berpesan, ketika belajar ke Timur Tengah, yang terpenting adalah membawa ilmu tersebut ke tanah air.
"Sering saya katakan silakan belajar cari ilmu ke Arab, Gus Dur ke Irak, Gus Mus keluar Mesir, Quraish Shihab mesir, Alwi Shihab juga, Aqil Munawar Makkah, senior saya, saya jelek-jelek ya 13 tahun di Makkah S1 sampe S3," kata Said Aqil dalam sambutannya, Sabtu (30/1).
"Pulang jangan bawa budayanya, bawa ilmunya. Karena budaya kita lebih unggul dari budaya Arab. Contoh satu aja Keci. Di sana lewat di depan orang sedang salat biasa, malah melewati kepalanya orang lagi sujud biasa. Ayo yang sudah pernah haji pasti pernah dilangkahi. Di kita, jangan coba-coba melangkahi kepala orang yang lagi sujud, lewat depan orang salat aja udah jelek sekali," sambungnya.
Said Aqil mengatakan, di Arab, tak ada panggilan adik-kakak, mas-abang, seperti di Indonesia. Di sana, kata dia, panggilan hanya panggilan nama saja.
"Itulah budaya kita lebih baik dari mereka," ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Said Aqil jika ada yang hendak belajar di negara-negara Amerika dan Eropa. Ia mengimbau kepada generasi milenial untuk bisa mengambil ilmunya saja, bukan budayanya.
"Begitu pula yang kuliah silakan kuliah ke Amerika, Eropa sekolah monggo silakan ke Australia, Eropa. Tapi pulang bawa teknologi, jangan bawa budaya. Nanti mentang-mentang dari Amerika pulang ke sana kemari bawa botol Whisky dengan pacarnya duduk di pinggir jalan ciuman, jangan," kata dia.
Said Aqil kemudian mengingatkan, bahwa budaya orang Indonesia adalah budaya yang sopan. Dan itu, harus dipertahankan.
"Budaya kita punya sopan santun, tak pantas ciuman di pinggir jalan depan orang rame, bukan budaya kita. Oleh karena itu, kita harus yakin, harus bangga dengan keunggulan budaya kita," pungkasnya.

Belum ada Komentar untuk "Said Aqil Siroj: Silakan Belajar ke Arab, Bawa Ilmu, Jangan Budayanya"
Posting Komentar