Marzuki Alie: Aku Tak Pernah Komunikasi dengan Moeldoko


EKS Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie, turut disebut sebagai tokoh internal partai yang ingin menyokong Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan AHY, sekaligus menjadi capres 2024.

Namun saat dikonfirmasi sejak Selasa (2/2) kemarin, Marzuki tak menyatakan secara eksplisit apakah mendukung Moeldoko atau tidak sebagai ketum. Sebab, dia tidak memiliki suara di Demokrat karena sudah tidak aktif lagi. 

Eks Ketua DPR itu hanya menjelaskan pergantian ketum harus sesuai aturan. Dalam ini jika tidak normal maka Kongres Luar Biasa (KLB). Marzuki pun menjelaskan belum pernah ada komunikasi Moeldoko. 

"Aku enggak pernah komunikasi," ujar Marzuki Alie, Rabu (3/2).

Menurutnya, jika eks Panglima TNI itu berniat maju sebagai capres, sudah seharusnya memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Di samping itu, juga bahkan harus aktif menjabat dalam kepengurusan partai.

"Kalau mau capres harus dari internallah, masa dari luar. Kalau mau capres," kata Marzuki.

"Bukan tak mendukung tapi aturannya harus ada kartu anggota. Kalau enggak punya ya enggak boleh. Jadi harus orang yang punya kartu anggota, kadang-kadang kan pernah jadi pengurus. Jadi ada persyaratan," tambahnya. 

Tak hanya menjadi capres, persyaratan kepemilikan KTA juga harus dipenuhi jika ingin menjadi ketua umum partai. "Kalau mau jadi Ketum harus jadi anggota (KTA)," ujarnya. 

Sebelumnya, salah satu senior Demokrat, Yus Sudarso, mengatakan mereka yang ingin mengambil alih Partai Demokrat merupakan gabungan dari 4 faksi. Faksi-faksi ini merupakan akar dari mereka yang pernah menjadi petinggi Partai Demokrat.

"Pertama, faksi pendiri, sekaligus notabennya faksi dari ketua umum pertama Subur Budi Santoso. Kedua, faksi ketua umum Partai Demokrat hasil kongres tahun 2005 di Bali, Hadi Utomo. Kebetulan saya sebagai koordinator pemenangan Hadi Utomo - Marzuki Alie," ujar Yus dalam konferensi pers di Dapur Sunda, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/2).

"Ketiga, faksi dari Anas Urbaningrum hasil dari konferensi Bandung 2010. Keempat, faksi Pak Marzuki Alie. Di sini ada mesin pemenangannya," lanjut dia.

Yus mengatakan, keempat faksi ini melihat tantangan Partai Demokrat kini makin berat. Sehingga mereka sepakat untuk mendorong Moeldoko menjadi pimpinan partai.



ARTIKEL ASLI

Belum ada Komentar untuk "Marzuki Alie: Aku Tak Pernah Komunikasi dengan Moeldoko"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel