Viral Video Cabai Dicat, Ditumis Keluar Warna Orange
VIDEO Cabai dicat sontak menjadi viral, kehebohan pun terjadi di Banyuwangi Jawa Timur. Video cabai dicat diunggah di akun media sosial @agung emfet putra Blambangan.
Dalam postingannya, dia menyebut ada cabai yang dimasak justru lengket seperti cat. Warnanya oranye layaknya warna cabai rawit menuju matang.
Dalam video tersebut terlihat aktivitas seseorang sedang menumis cabai rawit. Cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan berwarna oranye kemerahan.
Lama-lama cairan itu terlihat semakin mengental. Pembuat video juga berkomentar tentang kondisi cabai rawit tersebut sambil mengaduk-aduk cabe yang ditumis.
“Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco konco kabeh lek ngumbah sing tenanan. Deloken iki lho cat iki lho. cat oren warna lombok iki lho (Lombok bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudara semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat warna oranye lombok)” papar pria dalam video tersebut.
“Sak larang-larange lombok, mbok sing lumrah dodolan. Iki arep mateni menungso iki (Semahal-mahalnya Lombok yang wajar saja jualan. ini mau membunuh manusia ini),” jelasnya.
Atas kejadian ini Pihak Kepolisian memeriksa tiga saksi terkait viral video cabai dicat. Namun Pihak Kepolisian belum menetapkan status bagi ketiga saksi ini.
Ketiga saksi itu adalah Agung Prasetyo Hadi, yang berperan sebagai pengunggah video, Suryati sebagai pembeli cabai palsu dan L-N pedagang sayur keliling yang diduga menjual cabai palsu.
Sementara itu dari rilis Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa produk hortikultura cabai Banyuwangi mempunyai kualitas yang tinggi.
“Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian,” kata Ipuk seusai membagikan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail, Senin (22/3).
Menurut Ipuk, selain merugikan konsumen, tindakan itu akan merugikan para petani dan pelaku usaha cabai di Banyuwangi. Mengingat Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai di Indonesia.
“Sebenarnya tidak perlu melakukan hal tersebut, produksi cabai di Banyuwangi sangat berlimpah. Kami yakin, ini hanya kelakuan oknum. Petani Banyuwangi sangat dirugikan dengan tindakan itu. Dan saya yakin itu bukan tindakan petani, karena tidak mungkin petani melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri,” kata Ipuk.
Dia menambahkan, pihaknya terus mendorong pertanian organik di Banyuwangi. Di setiap kecamatan dibagikan sekitar 800 ton pupuk organik yang digunakan untuk pertanian pangan maupun hortikultura.
“Termasuk untuk tanaman cabai. Seperti di Wongsorejo yang telah menunjukkan hasil, selain produktivitasnya meningkat juga tanaman lebih sehat dengan pupuk organik,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, pihaknya juga mendorong warga memenuhi kebutuhan pangan harian dengan memanfaatkan pekarangan rumah (family farming). Selama empat bulan terakhir, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi membagikan 22.265 bibit tanaman cabai kepada wanita kelompok tani untuk ditanam di pekarangan rumahnya.
“Terutama kami khususkan pada ibu rumah tangga pra sejahtera. Selain mendapat bantuan benih tanaman pangan dan sayuran untuk ditanam di halaman rumahnya, mereka juga kami beri pupuk organik pula,” kata Arief.

Belum ada Komentar untuk "Viral Video Cabai Dicat, Ditumis Keluar Warna Orange"
Posting Komentar